“Mukanya Magrib banget!”
“Pake filter mulu, pasti aslinya jelek”
Media sosial saat ini memberikan ruang berekspresi bagi siapa saja. Setiap orang memiliki hak yang sama untuk menyuarakan dirinya melalui berbagai platform yang tersedia. Namun, di balik kebebasan tersebut, muncul fenomena baru, yaitu “asbun” atau asal bunyi.
Asal bunyi merupakan perilaku di mana netizen — sapaan bagi pengguna media sosial — mengungkapkan atau mengetik komentar secara impulsif tanpa pemikiran matang. Komentar ini bisa berupa komentar nyeleneh, ujaran kasar, kebencian, hingga penyebaran berita bohong, yang semakin mudah tersebar. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Park, dkk., (2022), menemukan bahwa sekitar 6,25% dari seluruh komentar di platform Reddit pada tahun 2016 telah melanggar norma sosial yang berlaku.
Ada beberapa penyebab seseorang melakukan asbun di sosial media. Salah satu konsep yang dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena tersebut adalah online disinhibition. Beberapa penyebab mengapa orang bisa “kehilangan kendali” dalam bersosial media antara lain:
- Anonimitas atau tersembunyinya identitas asli yang menimbulkan perasaan bebas untuk berbicara apa saja di media sosial
- Invisibilitas atau terbatasnya kontak dengan para pengguna media sosial lain, akan menghilangkan perasaan malu atau takut dihakimi
- Asinkronitas. Banyaknya waktu untuk memikirkan respon yang hendak dikeluarkan justru semakin memperkuat terjadinya asal bunyi tersebut, karena tiap orang memiliki kesempatan lebih banyak untuk menyusun komentar yang kurang pantas
- Dissociative imagination dimana netizen menganggap bahwa dunia maya hanya dunia fantasi sehingga ia bisa bebas melakukan apa saja
- Minimization of authority yang menyebabkan orang merasa bebas melakukan apa saja karena tidak adanya figur otoritas yang mengawasi
Selain kelima faktor di atas, asbun juga bisa terjadi karena kecemasan akibat ketidakpastian dunia nyata sehingga menjadikannya sebagai alat untuk menghindari ketidaknyamanan tersebut. Ketika individu sedang menghadapi keadaan yang cukup menekan dirinya, mereka cenderung mengambil keputusan cepat tanpa berpikir, termasuk dalam berkomentar.
Penelitian lain yang dilakukan Du, Kerkhof, dan van Koningsbruggen (2019), juga menemukan aspek yang memperparah terjadinya asbun, seperti:
- Habitual checking.
Kebiasaan membuka media sosial akan membuat individu lebih terbiasa sehingga menjadi otomatis membukanya bahkan tanpa sadar. Ketidaksadaran itu akhirnya dapat mengarahkan pada terjadinya asal bunyi di media sosial
- Ubiquity
Media sosial saat ini telah tersedia di berbagai device, sehingga menyebabkan kemudahan aksesnya. Media sosial menjadi terasa “ada di mana saja” sehingga membuat orang sulit lepas dari dorongan untuk berinteraksi.
- Notifikasi
Pemberitahuan yang sering muncul memang terkadang memberi manfaat seperti membuat kita lebih update akan situasi terkini. Namun, hal ini juga bisa memicu reaksi cepat untuk membalas atau berkomentar, yang seringkali dilakukan tanpa berpikir panjang.
- Immediate gratifications
Penggunaan media sosial seringkali menimbulkan kepuasan instan bagi penggunanya seperti melalui likes, komentar maupun yang lainnya. Perasaan puas yang instan ini akhirnya mendorong individu untuk lebih banyak melakukan berbagai cara termasuk berkomentar impulsif, agar dapat merasa puas secara terus menerus.
Fenomena asbun di media sosial, bukan hanya sekadar “ngomong sembarangan”, tetapi juga melibatkan aspek psikologis dalam diri individu. Meskipun terkadang menghibur, tetapi tidak sedikit komentar asbun dapat memberikan dampak negatif bagi mental pembacanya. Oleh sebab itu, sangat dibutuhkan self-awareness dalam menggunakan media sosial, sehingga faktor penyebab dari fenomena tersebut dapat lebih dikendalikan.
Kalau kamu memiliki permasalahan dan membutuhkan bantuan untuk meningkatkan self-awareness, psikolog di Welas Asih Consulting bisa membantumu. Kamu bisa hubungi Minsih melalui nomor berikut ini https://wa.me/6281229195390.
Daripada main internet hanya untuk melakukan hal yang merugikan, lebih baik kamu cek https://welasasihconsulting.id aja. Jadi lebih bermanfaat!