
Di era digital seperti sekarang, ruang privat merupakan salah satu konsep yang mendasari kesejahteraan individu. Penggunaan internet, media sosial, dan gawai yang semakin masif membuat batasan antara ranah publik dan privat semakin kabur. Dulu punya private life, area dimana kehidupan kita nggak disorot publik, kita bisa bebas berekspresi tanpa takut ada yang menghakimi, sekarang itu udah jadi tantangan tersendiri.

Sumber: Cropink
Salah satu pendorong utama tantangan menjalani private life adalah oversharing di media sosial. Sebuah data menunjukkan bahwa rata-rata penggunaan smartphone saja 4,5 jam setiap harinya. Membagikan berbagai aspek kehidupan, mulai dari aktivitas sehari-hari sampai pemikiran dan emosi pribadi. Ditambah lagi adanya algoritma yang mendorong interaksi dan visibilitas seringkali mengorbankan privasi demi validasi dan terkoneksi secara online. Nah, tanpa kita sadari boundaries (batasan) apa yang seharusnya menjadi konsumsi publik dan privat menjadi semakin tipis dan membuka celah untuk penyalahgunaan informasi.
Belum lagi teknologi pengawasan dan analisis yang data yang semakin canggih. Perusahaan yang bergerak di bidang teknologi dan pemerinta memiliki kemampuan untuk mengakses data dan jejak digital kita. Alhasil makin kesini rasanya privasi dan anonimitas kita di dunia maya itu sudah tidak aman lagi. Dampaknya nggak main-main lho, mulai dari kehilangan kendali atas info pribadi bisa bikin kita gampang terkena penipuan, identitas bisa dicuri dengan mudah, dan kita bisa diawasi tanpa kita ketahui.
Tekanan untuk selalu tampil sempurna di media sosial juga nggak jarang memicu stres dan depresi. Parahnya lagi, kalau ruang privat kita hilang, kita nggak bisa sebebas itu lagi untuk mengeksplorasi diri. Kalau mau upload sesuatu jadi mikir dua kali karena takut dilihat dan di judge di media sosial.
Kita semua harus lebih aware dan melek dengan dunia digital yang terus berkembang pesat. Caranya dengan memahami risiko dan konsekuensi akibat sharing info pribadi secara online dan mulai melindungi privasi kita. Sekarang coba untuk mengatur privacy settings di medsos dan lebih berhati-hati dengan informasi yang kita sebar. Hal ini karena pemerintah dan perusahaan teknologi juga harus memiliki aturan yang jelas dan transparan untuk melindungi data pribadi kita.
Mempertahankan ruang privat di era digital memang tidak mudah, tapi penting sekali untuk kesejahteraan dan kebahagiaan kita. Mulai dari diri kita sendiri, perusahaan teknologi sampai pemerintah harus bergerak bersama untuk menemukan keseimbangan antara kemajuan teknologi dan perlindungan privasi. Kalau kita tidak berhati-hati, maka batasan antara urusan privat dan publik bisa hilang sepenuhnya.
Kalau masih ingin tahu info yang lain langsung saja cek https://welasasihconsulting.id/. Nah, Welas Asih Consulting juga bisa menjadi salah satu alternatif bagi kamu yang ingin berkonsultasi loh, for more info kamu bisa hubungi Minsih melalui nomor berikut ini https://wa.me/6281229195390 ya.