
Fenomena live streaming telah mengubah lanskap hiburan dan komunikasi digital secara drastis. Dari gaming, musik, hingga talk show, live streaming kini menawarkan peluang bagi siapa saja untuk terhubung dengan audiens global. Namun, di balik gemerlapnya popularitas dan potensi pendapatan yang menggiurkan, terdapat isu kesehatan mental yang perlu mendapat perhatian serius.
Beberapa tahun terakhir, konten video streaming langsung telah menjadi salah satu jenis konten video paling populer yang dikonsumsi secara daring, baik untuk tujuan hiburan maupun fungsional. Selama kuartal ketiga tahun 2024, live streaming mencatatkan jangkauan pemirsa sebesar 28,4 persen di antara pengguna internet di seluruh dunia (Statista, 2025). Angka ini mencerminkan betapa live streaming telah menjadi bagian integral dari budaya digital, terutama di kalangan generasi muda.
Namun, menjadi live streamer berarti harus selalu tampil “on” dan menghibur. Jadwal yang tidak teratur, kurang tidur, dan tekanan untuk mempertahankan popularitas dapat memicu stres dan kelelahan mental. Selain itu, dunia maya tidak selalu ramah. Live streamer sering kali menjadi sasaran haters dan trolls yang melontarkan komentar negatif dan bahkan ancaman, yang dapat berdampak buruk pada harga diri dan kesehatan mental.
Meskipun terhubung dengan ribuan penonton, live streamer sering kali merasa kesepian dan terisolasi, karena mereka menghabiskan sebagian besar waktu di depan layar, mengurangi interaksi sosial di dunia nyata. Media sosial dan platform live streaming juga sering kali menjadi ajang perbandingan sosial, yang dapat memicu kecemasan dan tidak percaya diri. Mengatur keseimbangan antara pekerjaan live streaming dan kehidupan pribadi juga bisa menjadi tantangan, yang dapat menyebabkan kelelahan dan masalah dalam hubungan pribadi.
Fenomena live streaming juga berdampak pada dunia kerja, dengan banyak anak muda bercita-cita menjadi live streamer profesional, mengabaikan jalur karir tradisional. Hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran tentang kesiapan generasi muda dalam menghadapi tantangan dunia kerja yang sesungguhnya.
Tekanan yang dihadapi oleh live streamer dapat memicu masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan tidur. Oleh karena itu, penting bagi live streamer untuk menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental dan mencari bantuan profesional jika diperlukan. Platform live streaming dan komunitas online dapat memberikan dukungan dan sumber daya untuk membantu live streamer mengatasi masalah kesehatan mental.
Live streamer juga perlu menetapkan batasan yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta meluangkan waktu untuk istirahat dan rekreasi. Selain itu, masyarakat perlu meningkatkan literasi digital untuk memahami dampak media sosial dan live streaming pada kesehatan mental. Live streaming menawarkan peluang yang menarik, tetapi juga membawa tantangan tersendiri. Penting bagi live streamer, platform, dan masyarakat untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan mendukung bagi semua orang.
Kalau masih ingin tahu info yang lain langsung saja cek https://welasasihconsulting.id/. Nah, Welas Asih Consulting juga bisa menjadi salah satu alternatif bagi kamu yang ingin berkonsultasi loh, for more info kamu bisa hubungi Minsih melalui nomor berikut ini https://wa.me/6281229195390 ya.