Makin di-Googling Makin Ngeri: Bahaya Self-Diagnose

“Self-diagnose terhadap diri sendiri merupakan hal yang patut diwaspadai”

Self-diagnose menjadi hal yang harus kamu hindari. Mengingat setidaknya ada 10.000 penyakit yang ada di dunia yang sering mengalami tumpang tindih karena melakukan diagnosis sendiri. Memang internet (memang) menjadi alat yang paling mudah diakses, namun cenderung lebih banyak hal yang membahayakan daripada kebaikannya terutama untuk kesehatan mental dan fisik kamu. 

Pada saat ini ada lebih dari 200 bentuk gangguan kesehatan mental yang dikenal. Mulai dari depresi, gangguan anxiety (kecemasan), PTSD dan skizofrenia. Internet memang memberikan informasi namun kamu juga harus mengkonsultasikannya secara langsung dengan orang yang profesional. Inilah beberapa alasan kamu tak boleh melakukan diagnosis sendiri, simak hingga akhir ya.

Apa Itu Self-Diagnose?

Self diagnose merupakan sebuah proses mengidentifikasi suatu kondisi secara medis yang terjadi dalam diri. Biasanya orang sering mencari gejala atau tanda medis melalui internet. Selanjutnya mereka mencoba menerka-nerka sendiri gejala apa yang muncul dalam dirinya. Nah, ini bahayanya ketika orang melakukan diagnosis sendiri terkait gangguan kesehatan mental yang dialaminya.

Mengapa Kamu Tak Boleh Melakukannya?

Melakukan diagnosis terhadap diri sendiri tak hanya buruk, namun juga bisa membahayakan. Apabila kamu langsung mengambil kesimpulan mengenai kondisi yang sedang kamu alami, maka kamu mulai proses penyembuhan yang keliru. Pada saat individu sedang mendiagnosis diri sendiri gejala psikologis, maka bisa jadi melewatkan penyakit medis yang berperan dalam gejala psikologis tersebut. 

Bahkan dalam beberapa kasus Self diagnose ini bisa mengancam kejiwaan seseorang. Contohnya tumor otak bisa menyebabkan perubahan kepribadian, depresi atau psikosis apabila kamu melakukan diagnosis sendiri atas gangguan panic attack, kamu mungkin akan melewatkan diagnosis masalah jantung atau tiroid. Contoh lain misalnya apabila kamu mengalami gejala umum seperti sakit kepala, hasil pencarian kamu untuk memungkinkan penyebab bisa berkisar dari tumor otak sampai dehidrasi sederhana. Diagnosis sendiri itu sangat buruk dan menjadi praktik yang berbahaya, apabila kamu mengalami gejala yang mengkhawatirkan maka sebaiknya kamu menghubungi psikolog sebagai ahli yang sudah profesional ya.

Bisakah Kamu Mendiagnosis Sendiri Penyakit Mental?

Sebenarnya sangat baik menyadari akan pentingnya kesehatan mental dan aktif mencari jawaban, maka kamu tak boleh mencoba mendiagnosa sendiri penyakit mental. Dalam mencapai diagnosis, harus melalui proses yang rumit, terutama ketika kamu menunjukkan gejala yang berkaitan dengan berbagai penyakit mental yang membahayakan.

Mengapa Harus Menemui Psikolog?

Dalam rangka sembuh dengan benar dari kondisi medis apapun baik itu secara fisik maupun mental. Maka, diagnosis secara profesional akan memberikanmu peta jalan yang memang dibutuhkan untuk bisa berhasil ketika kamu maju menuju kesehatan yang optimal. Diagnosis merupakan salah satu aspek terpenting dari rencana proses kesembuhan kamu. Memahami diagnosis berarti memahami penyebab dari apa yang membuat kamu sakit. 

Itulah bahaya dari self diagnose yang harus kamu hindari, karena semakin di googling malah membuat kita semakin berpikir yang aneh-aneh. Kalau masih ingin tahu info yang lain langsung saja cek https://welasasihconsulting.id/. Nah, Welas Asih Consulting bisa menjadi salah satu alternatif bagi kamu yang ingin berkonsultasi supaya terhindar dari self diagnose loh, for more info kamu bisa hubungi Minsih  melalui nomor berikut ini https://wa.me/6281229195390 ya.Sumber: Thatcher, Todd. 2021, 12 January. Dangers of Self Diagnose. Highland Springs Clinic. https://highlandspringsclinic.org/dangers-of-self-diagnoses/#:~:text=Can%20You%20Self%2DDiagnose%20Mental,associated%20with%20numerous%20mental%20illnesses.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top