“Trend fast fashion tak hanya berdampak buruk untuk lingkungan, tapi kesehatan mental juga loh.”

Fast fashion sering menimbulkan dampak yang memprihatinkan. Bagaimana bisa? Dari tumpukan pembuangan akhir kita bisa melihat begitu banyak sampah sehingga baru kita sadari bersama bahwa produksi mode cepat ini tidak etis dan tidak menerapkan prinsip berkelanjutan.
Walaupun begitu, konsumsi dari fashion terus mengalami peningkatan yang pesat, bahkan diperkirakan akan mencapai nilai pasar 211 miliar dolar pada tahun 2030. Muncullah sebuah pertanyaan, sudah tahu dampaknya merugikan, tapi kenapa kita masih belum bisa terlepas dari trend yang satu ini.
Dalam The Sustainable Fashion Forum ‘23 Conference yang ada di Portland, Oregon yang membahas mengenai sudut pandang psikologi dari fashion. Terdapat beberapa faktor penyebab yang akan diulas secara lengkap dibawah ini.
Keterjangkauan dan Aksesibilitas Mode Cepat
Daya tarik fast fashion yang sangat pesat ini tak bisa kita pungkiri disebabkan oleh biayanya yang lebih efektif. Dengan membuat produksi pakaian secara massal di negara yang peraturannya lebih bebas. Maka, membuat perusahaan fashion bisa menekan biaya produksi yang rendah. Jadi produk fashion yang dijual pun memiliki harga yang lebih murah.
Tapi tahu nggak sih? faktanya produk fast fashion cenderung mempunyai kualitas yang lebih rendah. Menyadari hal itu, konsumen tetap menganggap bahwa trend ini bisa menjadi alternatif pilihan yang lebih menarik. Hal terpenting bagi konsumen bisa tampil fashionable dan modis dengan harga yang terjangkau.
Selain harga, aksesibilitas juga sangat mudah, kamu hanya perlu beberapa klik, jadi bisa dengan sangat mudah memesan barang secara online. Alasan lainnya karena banyak pilihan yang ditawarkan mulai dari ukuran, style, pola dan warnanya.
Besarnya Pengaruh Media Sosial
Media sosial menjadi salah satu faktor yang sangat signifikan dalam konsumsi fashion sehingga membentuk perilaku belanja dan menjadi wadah promosi fashion sebagai lifestyle. Media sosial saat ini menjadi platform untuk mengekspresikan diri dan fashion menjadi komponen utama dari ekspresi tersebut. Nah orang bisa dengan mudah membagikan pakaian dan pilihan style mereka melalui media sosial. Hal itu bisa membangun persepsi orang lain dan memenuhi validasi yang ia butuhkan.
Fenomena selebriti dan influencer juga berpengaruh signifikan untuk trend fashion ini. Melalui cara memamerkan produk fashion kepada jutaan follower akan menciptakan rasa keinginan dan eksklusivitas. Jasi, konsumen merasa perlu menirukan penampilan influencer dan selebriti favorit mereka dengan menggunakan fashion style yang sama.
Mempengaruhi Kinerja Otak Kita
Dalam keilmuan psikologi, fast fashion juga memiliki hubungan dengan cara kinerja otak kita. Melalui mode cepat dan instan bisa memicu sistem penghargaan karena menimbulkan rasa kepuasan ketika membeli produk fashion tersebut. Terlebih lagi, saat melihat produk fashion yang disukai dengan harga yang terjangkau. Secara otomatis otak akan mengeluarkan hormon dopamin dan neurotransmitter yang memiliki hubungan dengan kesenangan dan penghargaan. Hal itu yang menimbulkan pembelian impulsif sehingga membuat kita ketagihan dan susah mengontrol perilaku belanja.
Sekarang kita jadi paham kenapa trend fast fashion sangat meningkat pesat dan gimana dampaknya, kan? Yuk lebih bijak lagi dalam membelanjakan uang untuk urusan fashion ya. Kalau masih ingin tahu info yang lain langsung saja cek https://welasasihconsulting.id/. Nah, Welas Asih Consulting juga bisa menjadi salah satu alternatif bagi kamu yang ingin berkonsultasi loh, for more info kamu bisa hubungi Minsih melalui nomor berikut ini https://wa.me/6281229195390 ya.Sumber: 2023, 11 May. The Psychology of Fast Fashion. Sustainable Fashion By Rara. https://sustainablefashionbyraya.com/2023/05/11/the-psychology-of-fast-fashion/.