Benarkah Kesuksesan Mendatangkan Kebahagiaan? Yuk Kita Cari Tahu!

“Saat ini kita tengah hidup dalam masyarakat yang mengukur kebahagiaan dengan jumlah pencapaian dan skala kesuksesan.”

Kesuksesan menjadi hal yang relatif dan memiliki makna yang berbeda bagi setiap orang. Kita mendengar orang tua, guru, teman, mentor atau atasan yang memberi tahu untuk terus bekerja keras supaya sukses, maka akan meraih kebahagiaan.

Meskipun hal tersebut memang masuk akal, namun tak sepenuhnya benar. Satu hal yang perlu kamu sadari bahwa kebahagiaan memang sudah ada bahkan sebelum kamu meraih pencapaian. Kemudian kamu bisa lebih fokus pada rasa bahagia terlebih dahulu baru pada sukses atau pencapaian.

Sukses Mendatangkan Kebahagiaan?

Pada umumnya orang berpikir bahwa sukses akan membuat mereka lebih bahagia. Namun, studi justru menunjukkan hal yang sebaliknya lho. Kebahagiaan merupakan awal dari kesuksesan, bukan sukses yang menjadi awal kebahagiaan.

Selanjutnya para peneliti sudah menemukan bahwa orang yang lebih bahagia cenderung bekerja di pekerjaan yang lebih baik. Maka dari itu, mereka bisa menghasilkan uang lebih banyak. Sebenarnya sukses tak membawa kebahagiaan yang abadi. Jadilah orang yang bahagia terlebih dahulu supaya membuka peluang dan kesempatan untuk sukses di masa depan. 

Studi Penelitian Mengenai Sukses

Ada beberapa penelitian yang menemukan bahwa kebahagiaan sebagai awal dari kesuksesan. Pertama, studi dari Personality, Social Activities, Job-Search Behavior and Interview Success pada tahun 2000 oleh Burger & Caldwell. Mereka melakukan pendalaman terhadap senior perguruan tinggi yang memiliki kebahagiaan dan kesejahteraan lebih tinggi cenderung lebih banyak menerima tawaran interview untuk bekerja.

Kedua, studi Dispositional Affect and Job Outcomes yang dilakukan oleh Diener dan Nickerson pada tahun 2002. Penelitian tersebut menemukan hasil bahwa para mahasiswa yang lebih ceria di awal kuliah mempunyai pendapatan yang lebih tinggi di kemudian hari apabila dibandingkan dengan rekan kuliah mereka yang lainnya.

Ketiga, studi mengenai Pengalaman Kerja dan Pengembangan Kepribadian di Masa Dewasa Muda yang dilakukan oleh Roberts dan Caspi pada tahun 2003. Mereka meneliti di University of Illinois dan menemukan bahwa orang yang bahagia di usia 18 tahun lebih cenderung bekerja dengan posisi pekerjaan yang bagus dan memberikan keamanan secara finansial di usia ke 26 tahun.

Sukses Tidak Sama dengan Kebahagiaan

Rasanya jika ukuran kebahagiaan adalah sukses, maka kamu akan merasa tidak bahagia. Selain itu, hal kesuksesan menjadi sebuah tujuan yang sulit untuk dikejar. Hal yang sering kamu dengar dimana harus sukses, maka akan bahagia merupakan hal yang salah. Kenapa? hal itu seolah menunjukkan kamu tak pantas bahagia apabila belum sukses. Dengan begitu kamu akan mudah stres, lebih tertekan dan negatif untuk setiap aspek kehidupan yang dimiliki sekarang ini.

Sukses merupakan hal yang penting, kamu perlu bermimpi, menetapkan tujuan dan meraih kesuksesan. Namun, apa gunanya sukses apabila kamu harus mengkompromikan bahagiamu dalam proses meraih sukses tersebut? Temukan kebahagiaan yang sebenarnya dalam hidupmu dulu ya!!

Kalau masih ingin tahu info yang lain langsung saja cek https://welasasihconsulting.id/. Nah, Welas Asih Consulting juga bisa menjadi salah satu alternatif bagi kamu yang ingin berkonsultasi loh, for more info kamu bisa hubungi Minsih  melalui nomor berikut ini https://wa.me/6281229195390 ya.

Sumber: Roy, Sandip. Can Succes Bring Happines? Here`s The Truth. The Happines Blog. https://happyproject.in/success-bring-happiness/

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top