Good Listener atau pendengar yang baik belum tentu bisa dilakukan oleh semua orang. Tak semudah dan sesederhana kedengarannya, pendengar yang baik memiliki peranan yang penting terutama bagi mereka yang sedang melalui masa sulit. Pada umumnya mereka butuh untuk ditemani dan di dengarkan semua keluh kesahnya.
Terdapat ilmuwan yang fokus mempelajari perilaku manusia melakukan sebuah penelitian. Hasil yang ditemukan adalah mendengarkan dengan baik merupakan salah satu hal penting untuk meningkatkan kualitas hubungan. Selain itu, mendengarkan dengan baik bisa mengembangkan pandangan dunia dan memiliki potensi untuk mengubah pikiran manusia.
Adapun unsur dalam mendengarkan yang baik dan berkualitas antara lain memberikan perhatian secara penuh, menyampaikan pemahaman dan menunjukkan niat positif kepada lawan bicara.
Kemudian kamu juga bisa memperhatikan setiap kata-kata yang keluar dari lawan bicara kita dan menggunakan body language dengan mempukpuk bahu atau mengusap air matanya. Nah, sebenarnya bagaimana sih tips untuk menjadi seorang Good Listener? Mari simak pembahasan berikut ini.
- Hindarkan Semua Distraksi
Tips yang pertama kamu harus menghindarkan segala bentuk distraksi. Singkirkan smartphone yang selalu ada dalam genggaman untuk sementara waktu. Hal itu dilakukan agar notifikasi yang muncul tidak mengganggu ketika obrolan sedang berlangsung.
Selain itu, kamu tak boleh menyela di tengah-tengah pembicaraan. Kamu harus menentukan waktu yang tepat saat lawan bicara sudah menyelesaikan ceritanya. Dengan begitu lawan bicaramu merasa lebih dihargai keberadaannya dan merada terbantu karena ada seseorang yang bisa mendengarkan keluh kesahnya.
- Meringkas Topik Bahasan dan Mengkonfirmasi Pemahamannya
Di akhir obrolan yang berlangsung, kamu bisa sesekali meringkas topik bahasan yang baru saja lawan bicara ceritakan. Kemudian kamu juga bisa melakukan konfirmasi apakah hal yang kamu tangkap sudah sesuai dengan apa yang lawan bicaramu katakan.
- Membuat Pembicaraan Berlangsung Dua Arah
Tips menjadi Good Listener yang berikutnya adalah membuat pembicaraan berlangsung secara dua arah. Jangan sampai lawan bicaramu merasa kamu tak terlalu menggubris dan berfokus ke aktivitas lain. Sebaiknya kamu memberikan perhatian penuh sehingga bisa memberikan tanggapan sebagaimana harusnya supaya berlangsung secara dua arah.
Namun, ada satu catatan tambahan yaitu kamu tak boleh memberikan tanggapan dengan memaksa lawan bicara untuk mengubah pikirannya. Hal itu percuma saja karena hanya akan membuat lawan bicara akan mempertahankan sudut pandang atau opininya.
4. Jangan Takut untuk Diam
Tips menjadi Good Listener yang terakhir yaitu kamu tak boleh takut untuk diam. Pasti kamu heran dan bingung maksudnya bagaimana? Jadi, dalam obrolan tak jarang ada kondisi dimana kamu dan lawan bicara sama-sama terdiam. Disitulah kondisi dimana lawan bicara sedang membutuhkan waktu untuk terdiam dan sejenak menenangkan dirinya.
Dengan mendengarkan bisa memupuk keterbukaan pikiran dengan menciptakan lingkungan yang tidak menghakimi dan lebih aman secara psikologis. Namun, mendengarkan dengan baik tidak sama dengan menyetujui opini. Kemudian percakapan tak harus selalu berakhir dengan resolusi yang baik.
Terkadang sekedar di dengarkan saja sudah cukup untuk membangun hubungan yang lebih mendalam. Terdapat salah satu kutipan kalimat dari Laurie Buchanan Ph.D yaitu “When we listen, we hear someone into existence”.
Penutup
Apakah kamu sudah menjadi Good Listener sesuai dengan yang dijelaskan sebelumnya? Semoga info ini bermanfaat dan bisa diterapkan ya. Kalau masih ingin tahu info yang lain langsung saja cek https://welasasihconsulting.id/.
Nah, Welas Asih Consulting juga bisa menjadi salah satu alternatif bagi kamu yang ingin berkonsultasi loh, for more info kamu bisa hubungi Minsih melalui nomor berikut ini https://wa.me/6281229195390 ya.